Mengenai Saya

Foto saya
kendal, jawa tengah, Indonesia
Nama : Nur Akhmad Arianto, Status : Pelajar, Perguruan : SmkN 4 Kendal, Ttl : Kendal,1 Desember 1993, Golongan : Penegak Bantara, Agama : IslamMinat : Mengembangkan Pramuka Indonesia

Sabtu, 08 Mei 2010

Salam Pramuka

Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan. Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
.
Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
.
Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
.
Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
.
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
.
*Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
*Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
*Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.

Kode Kehormatan

1. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
.
2. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah:
.
a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
.
3. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah:
.
a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
.
4. Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi.
.
5. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya.

Cara Membuat Proposal

PROPOSAL

PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )

Penerimaan anggota Penegak Ambalan

GugusDepan 03.167-03.168 SMAN 3 Duri

-----------------------------------------------------------------------------------

I. Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)

Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.

Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan.

Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.

Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.

II. Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)

1. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

2. Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.

3. Rapat Dewan Ambalan pada tanggal 4 September 2004.

III. Tujuan. ( Tujuan kegiatan yang hendak dicapai )

1. Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus Depan 03.167-03.168.

2. Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.

3. Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 03.167-03.168.

IV. Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan kegiatan )

Disiplin – Setia – Persaudaraan

V. Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai kegiatan yang dimaksud )

Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)

Jenis Kegiatan :

1. Penjelajahan/ Haiking,

2. Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.

3. Penerimaan dan Pelantikan anggota.

4. Out Door Games.

5. Api Unggun.

6. Diskusi.

7. Upacara.

VI. Waktu dan Tempat. ( Menjelaskan waktu,tempat/ lokasi kegiatan, )

Hari/ Tanggal : Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.

(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)

Tempat : Bumi Perkemahan ............................

VII. Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )

Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/ Sangga.

Jadwal Kegiatan Terlampir.

VIII. Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )

1. Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.

2. Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.

3. Membawa perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.

4. Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.

Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.

IX. Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )

Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan Diponegoro. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.

Daftar susunan kepanitiaan terlampir.

X. Anggaran.( Sunber, besar iuran dan rencana pembiayaan )

Anggaran kegiatan bersumber dari ;
1. Iuran anggota/ Peserta.

2. Kas Ambalan.

3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.

Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.

XI. Penutup.

Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 September 2004.

Ambalan

Gugus Depan 03.167-03.168

Pradana Putra, Pradana Putri,

_______________ _______________

Pembina Gudep 03.167 Pembina Gudep 03.168

............................... ...............................

Mengetahui,

Kepala Sekolah ....................

Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka

…………………………………

Lampiran :

1. Jadwal Kegiatan.

2. Anggaran Penyelenggaraan.

3. Persyaratan dan Daftar Peserta.

4. Blangko surat ijin Orang Tua.

5. Susunan Panitia

Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Gambar lambang gerakan pramuka

Macam-Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka

Macam-Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka
A. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri. Tanda umum ini antara lain adalah:

1. Tanda pelantikan
Tanda pelantikan untuk putra berupa bujur sangkar dengan warna dasar coklat tua dan gambar lambang gerakan pramuka berwarna kuning emas di atasnya. Tanda ini dipasang di saku sebelah kanan.
Sedangkan Tanda pelantikan untuk putri berupa lingkaran dengan warna dasar coklat tua dan lambang gerakan pramuka berwarna kuning emas diatasnya. Tanda ini dipasang pada ujung kerah baju sebelah kanan. (Lihat gambar disamping).

2. Tanda Kepanduan sedunia (WOSM)
Tanda ini menunjukkan bahwa pramuka Indonesia adalah anggota dari WOSM (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Tanda Kepanduan sedunia putra berupa bujur sangkar berwarna ungu dan lambang WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang di atas saku sebelah kiri di atas tanda pengenal nama diri.
Tanda kepanduan sedunia untuk putri berupa lingkaran berwarna ungu dan gambar lambang WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang pada ujung kerah baju sebelah kiri (lihat gambar disamping)

3. Pita leher/Setangan Leher
Pita leher dipakai oleh pramuka putri. Dibuat dari kain berwarna merah dan putih dengan ukuran lebar 3,5 cm dan panjang 80 cm s.d. 110 cm disesuaikan dengan usia. Dikenakan melingkar di bawah kerah baju, diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan.
Setangan Leher dipakai oleh pramuka putra. Dibuat dari bahan berwarna merah dan putih berbentuk segitiga sama kaki. Sisi panjang 90 cm – 130 cm sesuai usia, dengan sudut 90ยบ (siku-siku). Panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher dikenakan di bawah kerah baju. Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih

4. Tanda Topi
Tanda topi dipasang pada topi, bentuk dan pemasangan tanda topi berbeda-beda antara lain sebagai berikut: Tanda topi putra berbentuk segi delapan dengan warna dasar yang berbeda untuk tiap tingkat. Sedangkan untuk pembina tanda topi berwarna kuning emas tanpa dasar. (lihat gambar disamping). Tanda topi ini dipasang pada baret atau topi sebelah kiri.
Tanda topi putri berbentuk lingkaran dengan warna dasar yang berbeda untuk tiap tingkat. Tanda topi pembina putri sama dengan tanda topi pembina putra. Pemasangan tanda topi putri adalah tepat ditengah-tengah topi. Khusus untuk pembina dipasang di sebelah kiri topi.

5. Tanda Harian
Tanda harian berupa lambang tunas kelapa berwarna kuning emas (perhatikan gambar disamping).
Tanda ini tidak dipakai pada pakaian seragam pramuka, tetapi dipakai pada pakaian yang digunakan untuk menghadiri suatu kegiatan. Cara penggunaan dipasang pada kerah jas, atau pada dada sebelah kiri (perhatikan gambar).

B. Tanda Satuan
Tanda Satuan adalah Tanda Pengenal yang dapat menunjukkan bahwa seorang anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan atau kwartir tertentu, mulai dari satuan terkecil di gugus depan sampai satuan tingkat nasional. Tanda satuan antara lain:

1. Lencana wilayah
Lencana Wilayah adalah lencana yang dapat memperlihatkan lambing atau tanda dari kwartir daerahnya. Lencana wilayah terdiri atas dua macam: lencana tingkat nasional, lencana tingkat daerah, yang disediakan untuk semua anggota Gerakan Pramuka di wilayah kwartir daerah yang bersangkutan. Tidak diadakan lencana tingkat cabang, ranting dan gugusdepan.
Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk perisai, dengan panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm. Bagian yang melengkung berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan berjarak 4 cm dari sisi mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan.
Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai, berwana dasar hitam, bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan ketentuan warna dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada bagian atas lencana wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas lambing Garuda Pancasila.
Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dikeluarkan dengan keputusan kwartir daerah, daerah yang bersangkutan. Gambar lencana wilayah untuk semua kwartir daerah diusahakan cukup menarik, sederhana, serasi, dan indah, tidak terlalu penuh gambar, memberi gambaran ciri khas daerah atau lambing daerahnya, dan diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, sebanyak-banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih. Pada sisi atas lencana wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama daerahnya, tanpa menyebut daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah. Lencana wilayah dipasang di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan pita nomor.

2. Pita Wilayah
Pita Wilayah (Lokasi) adalah pita kecil yang bertuliskan nama wilayah kwartir cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, atau tulisan KWARTIR NASIONAL dan lain-lain. Pita wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu : Pita wilayah tingkat nasional, Pita wilayah tingkat daerah, dan Pita wilayah tingkat cabang. Tidak diadakan pita wilayah tingkat ranting dan gugusdepan.
Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang sisi lengkung terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi empat 1,5 cm, atau maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris kata-kata. Pita wilayah berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf maksimum 8 cm, disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata.
Pita wilayah untuk tingkat nasional, bertuliskan kata : KWARTIR NASIONAL atau MABINAS. Tingkat daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH (tanpa nomor kwartir daerahnya) dan MABIDA. Tingkat cabang, ranting, desa dan gugusdepan, bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. Tidak digunakan pita wilayah lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : BANYUWANGI, KOTAWARINGIN TIMUR, OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain.
Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu menyebutkan kata-kata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat II/Kabupaten, atau Kotamadya, Kota Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan nomor kwartir daerah serta nomor kwartir cabangnya. Untuk wilayah Kabupaten dan Kotamadya yang mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan menggunakan singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya, contoh : KAB. MALANG dan KODYA MALANG, KAB. SEMARANG dan KODYA SEMARANG.
Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan, kira-kira 1,5 cm di bawah jahitan lengan atas.

3. Pita Nomor
Pita nomor berbentuk segi empat, dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm. Tinggi angka maksimum 1 cm. Dalam segi empat tersebut terdapat angka yang diatur sebagai berikut: Dua angka terdepan merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01, 02, 03, 04, dan seterusnya. Dua angka atau lebih dibelakangnya, yaitu: angka 00 untuk Andalan, Majelis Pembimbing, dan Staf Kwartir Ranting. Angka 01, 02, 03, 04 dan seterusnya, menunjukkan nomor urut gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, untuk para anggota gugus depan dan majelis pembimbing gugusdepan yang bersangkutan.
Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang yang bersangkutan. Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor genap untuk gugusdepan puteri. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka merah. Andalan, staf kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat cabang, daerah dan nasional tidak menggunakan pita nomor. Pita nomor dipasang di bawah pita wilayah.


4. Tanda Barung Siaga
Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.

5. Tanda Regu Penggalang
Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan. Tanda regu untuk: Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang, Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga. Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.

6. Tanda Sangga Penegak
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. Tanda sangga dapat mengambil: nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh disamping. Angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning. Gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri). Gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

7. Tanda Reka Pandega
Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm. Tanda reka sama dengan tanda sangga tersebut di atas, warna dasar coklat muda.


Tanda satuan terkecil (barung, regu, sangga, dan reka) dipasang pada bagian atas lengan baju sebelah kiri.

8. Tanda Satuan Karya (Saka)
Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang tiap sisi luarnya 5 cm, dengan bingkai selebar 2 mm. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Bentuk gambar lambing tunas kelapa pada tanda satuan karya harus sesuai dengan ketentuan mengenai lambang tunas kelapa dan tidak dibenarkan diubah. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan karya diusahakan agar menarik, serasi, indah, dan tidak terlalu banyak menggunakan warna, maksimum 4 warna tidak termasuk warna putih. Contoh gambar tanda satuan karya sebagai berikut:

Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada jarak ± 7 cm dari jahitan lengan atas.

9. Tanda Krida
Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4 cm. Gambar, tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Tanda krida, diusahakan: cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak terlalu penuh gambar. Memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang bersangkutan. Diberi warna yang cukup serasi (harmonis). Tanda krida dipasang di bawah tanda saka di lengan baju sebelah kiri.

C. Tanda Jabatan
Tanda jabatan menunjukkan jabatan seorang anggota pramuka dalam satuannya. Tanda jabatan terdiri atas:
1. Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan Sangga).


Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm. Pemimpin Barung Utama memakai tiga helai janur hijau, Pemimpin Barung memakai dua helai janur hijau, Wakil Pemimpin Barung memakai satu helai janur hijau.

Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna Merah. Pemimpin Utama (Pratama) memakai tiga helai janur merah, Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah, Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.

Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna kuning. Pemimpin Sangga Utama memakai tiga helai janur kuning, Pemimpin Sangga memakai dua helai janur kuning, Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin, dan Wakil Pemimpin (Barung, Regu, dan Sangga) di pasang di saku sebelah kiri, di bawah tanda pengenal nama diri.

2. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega
Tanda Pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus dari Kursus Mahir Lanjut (KML) atau Kursus Pembina Gudep. Tanda Pembina berupa lencana berbentuk bintang bersegi sepuluh. Di tengah bintang terdapat lingkaran dengan lambang tunas kelapa berlatar gambar tiga garis yang bertemu di pusat lingkaran. Warna dari lencana adalah kuning emas, sedangkan lingkaran di tengah warna dasarnya mengikuti aturan sebagai berikut:
Biru : pembina gugus depan
Hijau : pembina siaga
Merah : pembina penggalang
Kuning : pembina penegak
Cokelat : pembina pandega

Tanda pembantu pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus dari Kursus Mahir Dasar (KMD). Tanda Pembantu Pembina sama dengan Pembina hanya warna dari lencana berwarna perak. Dan tidak ada Pembantu Pembina Gugus Depan.

Tanda pembina dan pembantu pembina dipasang sebagai lencana di saku sebelah kiri terpasang pada kancing penutup saku.

3. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
Yang dimaksud Andalan adalah anggota Pramuka yang duduk sebagai pengurus mulai dari Kordinator Desa, Kwarran, Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas. Tanda andalan berbentuk segi sepuluh. Dipusat lencana terdapat lingkaran yang tepinya dibatasi oleh buliran padi. Ditengah lingkaran terdapat gambar siluet tunas kelapa. Warna dasar lingkaran diatur sebagai berikut:
Ungu : Koodinator Desa
Cokelat tua : Andalan Ranting
Hijau : Andalan Cabang
Merah : Andalan Daerah
Kuning : Andalan Nasional


4. Tanda Korps Pelatih Pembina Pramuka
Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan para Pelatih Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka. Tanda Korps pelatih adalah sebagai berikut:



Untuk anggota dewasa yang telah lulus dari Kursus Pelatih Dasar berhak mengenakan tanda pembantu pelatih. Dan anggota dewasa yang telah lulus Kursus Pelatih Lanjut berhak mengenakan tanda pelatih. Tanda Pembantu Pelatih dan Tanda Pelatih adalah sebagai berikut:



Warna dasar:
Hijau : Siaga
Merah : Penggalang
Kuning : Penegak


5. Tanda Pimpinan Saka/Pamong Saka
Anggota pramuka dewasa yang telah lulus dari kursus Pamong Saka berhak menggunakan Tanda Pamong Saka. Contoh Tanda Pamong saka adalah sebagai berikut:

Warna dasar untuk tanda tersebut adalah:
Kuning : Tingkat Nasional
Merah : Tingkat Daerah
Hijau : Tingkat Cabang
Cokelat : Tingkat Ranting/Pamong Saka

6. Tanda Dewan Kerja

Tanda Dewan Kerja dikenakan oleh pengurus dewan kerja dari kewan kerja ambalan, dewan racana pandega, dewan kerja ranting, dewan kerja cabang, dewan kerja daerah, sampai dewan kerja nasional. Untuk masing-masing dewan kerja diberikan warna yang berbeda dengan ketentuan:

Biru muda : Dewa Ambalan Penegak
Ungu : Dewan Racana Pandega
Cokelat tua : Dewan Kerja Ranting
Hijau muda : Dewan Kerja Cabang
Merah : Dewan Kerja Daerah
Kuning : Dewan Kerja Nasional

D. Tanda Kecakapan
1. Tanda Kecakapan Umum (TKU)
Tanda kecakapan umum diberikan kepada anggota pramuka yang telah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum (SKU) sesuai dengan tingkatannya. TKU terdiri atas TKU untuk siaga (mula, tata, bantu), penggalang (ramu, rakit, terap), penegak (bantara, laksana) dan pandega. Adapun bentuk dari TKU adalah seperti pada gambar di bawah ini.
a. TKU Siaga
TKU Siaga berbentuk jajaran genjang dengan siluet gambar mancung (bunga kelapa yang masih kuncup) berwarna putih dengan warna dasar hijau. Tanda ini dikenakan pada lengan sebelah kiri. Ada tiga tingkatan untuk Siaga yaitu: siaga mula (satu strip), siaga bantu (dua strip), dan siaga tata (tiga strip).
b. TKU Penggalang
TKU Penggalang berbentuk balok (seperti tanda pangkat TNI) bergambar siluet manggar (bunga kelapa yang telah mekar) berwarna putih dengan warna dasar merah. Seperti TKU Siaga tanda ini juga dikenakan di lengan sebelah kiri. Ada tiga tingkatan untuk Penggalang yaitu: penggalang ramu (satu balok), penggalang rakit (dua balok), dan penggalang terap (tiga balok).
c. TKU Penegak
TKU Penegak berbentuk trapesium dengan gambar siluet dua tunas kelapa berhadapan dan bintang berwarna emas diatasnya. Di bawah gambar terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA. Tanda ini dikenakan di bahu, dipasang pada lidah bahu. Ada dua tingkatan untuk Penegak yaitu: penegak bantara (warna dasar hijau muda) dan penegak laksana (warna dasar hijau tua).
d. TKU Pandega

TKU Pandega bentuknya sama dengan TKU Penegak, hanya saja warna dasarnya coklat muda dan tulisan PANDEGA di bawah lambang. Pandega hanya memiliki satu tingkatan saja.

2. Tanda Kecakapan Khusus
Tanda kecakapan khusus diberikan kepada anggota pramuka yang telah memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus (SKK). Untuk tingkat penggalang, penegak dan pandekaTKK terdiri atas tiga tingkatan yaitu: tingkat purwa, tingkat madya, dan utama. Sedang untuk siaga hanya ada satu tingkat saja.
Untuk TKK siaga berbentuk segitiga samakaki terbalik dengan sudut-sudut membulat. Untuk tingkat penggalang tepi dari TKK berwarna merah sedang untuk penegak berwarna kuning. Sedangkan bentuknya untuk tingkat purwa berbentuk lingkaran, tingkat madya berbentuk bujur sangkar, dan tingkat utama berbentuk segilima (lihat gambar).


TKK dikelompokkan dalam empat kelompok bidang yaitu: bidang patriotisme dan seni budaya (warna dasar merah), bidang kesehatan dan ketangkasan (warna dasar putih), bidang ketrampilan tehnik pembangunan (warna dasar hijau), bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia, dan lingkungan hidup (warna dasar biru), dan bidang agama, mental, moral spiritual, pembentukan pribadi dan watak (warna dasar kuning). Untuk lebih jelas lihat gambar.
Ada 10 TKK yang merupakan TKK wajib, maksudnya setiap anggota pramuka hendaknya berusaha minimal menguasai kecakapan yang disyaratkan dalam TKK wajib tersebut. TKK wajib antara lain: PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat, Juru Masak, Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, dan Gerak Jalan.





3. Tanda Kecakapan Pramuka Garuda
Tanda Kecakapan Pramuka Garuda diberikan kepada anggota pramuka yang telah memenuhi syarat-syarat kecakapan pramuka garuda. Tanda ini berbentuk medali yang dipakai dengan cara dikalungkan. Medali berbentuk segi lima dengan bingkai warna hitam dan gambar garuda di tengahnya.

Ada empat macam tanda pramuka garuda yaitu: tanda pramuka garuda tingkat siaga (warna hijau), pramuka garuda tingkat penggalang (warna merah), pramuka garuda tingkat penegak (warna kuning), dan tanda pramuka garuda tingkat pandega (warna coklat). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.

E. Tanda Penghargaan
Tanda penghargaan diberikan kepada anggota pramuka karena jasanya atau karena keikutsertaannya dalam sebuah kegiatan. Tanda ini umumnya berbentuk medali atau pin. Adapun jenis penghargaan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, dan Tanda Penghargaan atas jasa yang diberikan oleh badan diluar Gerakan Pramuka.
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu: Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya), Bintang Tahunan, Lencana Wiratama, dan Lencana Teladan


Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu: Bintang Tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama, Lencana Jasa (Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana).

Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku, pemerintah negara lain, dan pemerintah Republik Indonesia.


F. Lain-Lain
Apabila seorang Pembina Pramuka telah menyelesaikan masa pemantapan KML, maka akan dikukuhkan sebagai Pembina Mahir dan kepadanya disematkan selendang mahir dan diberikan pita mahir sesuai dengan golongan satuan yang dibinanya.
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat Pembina Pramuka atas rekomendasi Ketua Lemdikacab.
Dibawah ini gambar pita mahir sesuai golongannya :

Cara memakai Selendang dan Pita Mahir.
1. Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/ pita leher.
2. Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta lipatan selendang dimasukan dibawah deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur secara simetris, dengan setangan leher tetap tampak di atasnya. ( Lihat gambar )

Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :
3. Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan Kepramukaan.
4. Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara Kegiatan Orang Dewasa ( Binawasa seperti Up. Pembukaan kursus dll.) dan Pelantikan,. Termasuk ketika melantik peserta didiknya.

Arti Kiasan Selendang Mahir :
1. Lidah api: Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu bersemangat dalam membina dan menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan dimanapun mereka berada.
2. Jantung: Selama Jantung masih berdetak di dada, seorang Pembina Mahir selalu tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana.
3. Senjata/ Keris: Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya dan cara pemikiran yang selalu tajam serta tanggap dengan lingkungannya.
4. Warna Ungu: kehebatan, keutamaan.

Sumber: pramukanet.org

ANALISIS MATERI KECAKAPAN UMUM PENGGALANG TINGKAT TERAP

ANALISIS MATERI KECAKAPAN UMUM PENGGALANG TINGKAT TERAP
No. Syarat-Syarat Tingkat Materi Pemateri Pengujian
Bentuk Penguji
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang Rakit sekurang-kurangnya 10 kali latihan berturut-turut - - Daftar Hadir Pembina
2. Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda Sejarah Sumpah Pemuda Kak Aris Tes tulis
3. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila. Pedoman Pengamalan Pancasila Kak Tjitjik Inventori
4. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa Perserikatan Bangsa Bangsa Kak Aris Tes tulis
5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tinggalnya. Inventori
6. Membuktikan perhatiannya terhadap industri yang ada didaerahnya atau melatih diri dalam suatu kerajinan tangan yang berguna. Kerajinan Tangan/ Industri Kak Utami
Kak Suwadi
Kak Kasiyanto Unjuk kerja
7. Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut serta kerja bakti Gotong Royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolah, di kampungnya, di tempat ibadah atau di tempat lain atau pernah membantu lembaga seperti: PMI, LSD, BIMAS, PKK, Karang Taruna atau lain sebagainya. - - Unjuk kerja
8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan, suhu dan sebagainya. Menaksir Jarak, Tinggi, Luas, Isi, Massa, Kecepatan, Suhu Kak Samuel
Kak Tutus Unjuk kerja /tes tulis
9. Dapat membuat peta pita. Peta Pita Kak ………………… Unjuk kerja
10. Dapat menentukan arah mata angin tanpa menggunakan kompas. Mountenaring Unjuk kerja
11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil. Rapat Kecil Kak Setyowati Unjuk kerja
12. Dapat membuat alat rumah tangga yang sederhana. Semaphore Kak ………………… Unjuk kerja
13. Dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) Kak ………………… Unjuk kerja
14. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan tentang kebersihan kamar mandi, cuci, kakus di perkemahan, di Rumah atau tempat lainnya. Gizi dan Ilmu Kesehatan Kak Yuli Unjuk kerja /tes tulis
15. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olah raga renang dan melakukan salah satu cabang olah raga lain serta tahu peraturan permainannya. - - Unjuk kerja Kak Supriyanto
16. Memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Rakit dan sebagian daripada uang itu diperoleh dari usahanya sendiri. - - Buku Tabungan
17. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri. - - Buku Iuran
18. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugus Depannya. Administrasi Gudep Kak Sugeng Unjuk kerja
19. a. Untuk Penggalang Putra: Sudah pernah berjalan kaki selama 3 hari berturut-turut dengan melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembinannya.
b. Untuk Penggalang Putri: pernah mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut. - - Unjuk kerja
20. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-Pramuka atau di hadapan penonton lainnya. Pagelaran Seni Budaya Kak Setyowati Unjuk kerja
21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus SKK Kak ………………… Unjuk kerja
27. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam:
1) Tahu hari-hari Raya Islam
2) Dapat bertindak sebagai imam dalam sholat berjama’ah di perkemahan.
b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik:
1) Tahu arti Missa Kudus dan sebagainya.
2) Tahu alat-alat kebaktian Gereja dan warna-warna Liturgi.
3) Tahu hierarki Gereja
c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan:
1) Dapat memimpin nyanyian Kristen dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
2) Dapat memimpin do’a dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.
3) Hafal dan mengerti Hukum Kasih (Lukas 10:27) dan Matius (23:27-40).
4) Hafal dua belas pengakuan Imam Rosul.
d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu:
1) Mengetahui beberapa jenis manusia Yadya.
e. Untuk Penggalang yang beragama Budha:
1) Dapat melakukan kebaktian hari-hari suci agama Budha dan tahu artinya.
2) Hafal parita wajib Terimalah karmamu dan Chattama Navaka Vimana Catta Materi Keagamaan disesuaikan dengan agama masing-masing peserta didik Untuk Agama:
Islam:
Kak Hanafi

Katholik :
Kak …………………

Protestan :
Kak …………………

Hindu :
Kak Regu

Budha :
Kak ………………… Unjuk kerja /tes tulis Team Keagamaan

ANALISIS MATERI KECAKAPAN UMUM PENGGALANG TINGKAT RAMU

ANALISIS MATERI KECAKAPAN UMUM PENGGALANG TINGKAT RAMU
No. Syarat-Syarat Tingkat Materi Pemateri Pengujian
Bentuk Penguji
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut - - Daftar Hadir
2. Hafal dan mengerti isi Dasa Dharma dan Tri Satya Tri Satya dan Dasa Dharma Kak Sugeng Unjuk kerja
3. Dapat memberi salam pramuka dan tahu maksud dan penggunaannya Salam Pramuka Kak Tjitjik Unjuk kerja /Tes tulis
4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka Lambang Gerakan Pramuka Kak Aris Tes tulis
5. Tahu cara menggunakan bendera Kebangsaan Indonesia, tahu sejarahnya dan tahu arti kiasan warna-warnanya Penggunaan dan Sejarah Bendera Kebangsaan Indonesia Kak Tjitjik Tes tulis
6. a. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama dimuka Pasukan Penggalang atau dimuka pendengar-pendengar lain dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara
b. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya Tata Cara Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya










Sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya Kak Kasiyanto Unjuk kerja /tes tulis
7. Hafal Pancasila dan tahu artinya Pancasila Kak Tjitjik Unjuk kerja /Tes Tulis
8. Biasa berbahasa Indonesia diwaktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penggalang. - - Unjuk kerja
9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugus Depan. Struktur organisasi gugus depan dan tanda-tanda pengenal dalam Gugus Depan. Kak Sugeng Tes tulis/ penugasan
10. Dapat berbaris Pelajaran Baris Berbaris Kak ………………… Unjuk kerja
11. Dapat menunjuk sedikitnya 8 arah mata angin, dapat menggunakan kompas dan dapat membaca jam. Penggunaan Kompas dan Jam Kak ………………… Unjuk kerja
12. Dapa membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali Tali temali: simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal, menyusuk tali Kak ………………… Unjuk kerja
13. Dapat menyampaikan berita secara lisan Menyampaikan berita secara lisan Kak Setyowati Unjuk kerja
14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat melaporkannya kepada dokter, Rumah sakit, pamong praja, polisi atau keluarga korban Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) Kak ………………… Unjuk kerja /tes tulis
15. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan badan. - - Unjuk kerja
16. a. Untuk putri: dapat mengatur meja makan atau menghidangkan minuman dan makanan kecil pada tamu.
b. Untuk putera: dapat membuat 2 Hasta Karya dengan macam bahan yang berbeda Mengatur meja makan/menyajikan makanan


Membuat hasta karya - Unjuk kerja
17. Memiliki buku Tabanas, buku tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar - - Buku Tabungan
18. Setia membayar iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri. - - Kartu Iuran Pramuka
19. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam:
1) Dapat mengucapkan kalimat Syahadat dan tahu artinya.
2) Mengerti rukun iman dan rukun Islam.
3) Melakukan sholat berjamaah.
b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik:
1) Dapat mengucapkan do’a harian dan do’a Rosario dan tahu artinya.
2) Mengikuti Missa Kudus dan putra dapat menjadi pelayan Missa, putri dapat menghias Altar.
3) Dapat menyanyikan 3 buah lagu gereja.
c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan:
1) Dapat dengan hafal menyanyikan salah satu nyanyian Kristen.
2) Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab.
3) Dapat mengucapkan dan mempergunakan do’a sederhana pada kesempatan tertentu.
d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu:
1) Hafal Panca Maha Yadnya.
2) Hafal Sadripu dan Sadatatayi.
e. Untuk Penggalang yang beragama Budha:
1) Dapat melakukan kebaktian agama Budha dan Parita Pancasila, Parita Puja dan Parita Budhanissati.
2) Hafal Vihara Gita wajib Tri Ratna dan malam suci Waisak Materi Keagamaan disesuaikan dengan agama masing-masing peserta didik Untuk Agama:
Islam:
Kak Hanafi

Katholik :
Kak …………………

Protestan :
Kak …………………

Hindu :
Kak Regu

Budha :
Kak ………………… Unjuk kerja /tes tulis Team Keagamaan

ORGANISASI KEPANDUAN NASIONAL INDONESIA (OKNI)

ORGANISASI KEPANDUAN NASIONAL INDONESIA (OKNI)
Posted on 9 April 2010 by XP2 Scout
Rate This

Quantcast

Seperti pernah dimuat di blog ini mengenai RUU Pramuka, kepanduan di Indonesia memerlukan payung hukum yang jelas. Berikut ini adalah berita yang dimuat dlam Surya Online dan Hizbul Wathan Massage mengenai masalah kepanduan di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Dasar hukum pengaturan organisasi Kepanduan Indonesia sejak Orde Lama sampai ke Orde Reformasi sekarang ini, masih tetap menggunakan Keppres No.238 tgl. 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang berlaku surut tgl. 9 Maret 1961.

Keppres itu memberi kekuasaan tunggal kepada Gerakan Pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan. Badan – badan lain yang sama sifatnya atau menyerupai Gerakan Pramuka, dilarang.

Itulah gambaran suasana demokrasi ketika itu, yakni demokrasi terpimpin dan belum menghargai hak asasi warga Negara, walaupun dijamin oleh UUD 1945 Status Keppres No.238/1961 sudah kedaluwarsa dan sudah batal demi hukum, karena semua dasar pertimbangannya sudah lama tidak berlaku lagi.

Di samping kedaluwarsa, Keppres tsb. telah begitu lama melecehkan hak warga Negara untuk berorganisasi yang dijamin oleh UUD 1945. Walaupun kedaluwarsa, Keppres tsb masih dipertahankan, inilah buktinya bahwa dunia pendidikan nonformal kepanduan belum disentuh sama sekali oleh pemerintah.

Rupanya ada kesenangan untuk tetap memberlakukan peraturan produk Orde Lama, walaupun jiwanya sudah tidak sesuai enggan kondisi reformasi yang berusia lebih 10 tahun.

Seharusnya Keppres No.238/1961 dicabut dan oleh karenanya Gerakan Pramuka harus menyiapkan AD/ART baru tidak dapat lagi menggunakan Keppres No.238/1961 sebagai dasar hukum pendirian Gerakan Pramuka.

Penggantinya, segera diterbitkan UU tentang Organisasi Kepanduan Nasional Indonesia (OKNI) – Indonesia National Scout Organization – berbasis federasi yang beranggotakan Asosiasi / Perkumpulan / Gerakan Kepanduan, misalnya seperti Gerakan Pramuka, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dan lain-lain yang sudah eksis dan/atau yang akan didirikan kemudian.

OKNI bertanggung jawab dan yakin bahwa para anggota federasinya memenuhi syarat sesuai dan sejalan dengan Konstitusi WOSM (World Organization of the Scout Movement).

Untuk keperluan sinkronisasi pengaturan Organisasi Kepanduan Nasional Indonesia dan mempermudah serta mempercepat penyusunan AD/ART OKNI, sebaiknya mencontoh. Konstitusi WOSM. Alasannya, karena status OKNI sama dengan WOSM, yang pada hakekatnya sebagai organisasi federasi kepanduan. Oleh karena Pemerintah telah mengajukan RUU tentang Gerakan Pramuka, DPR RI hendaknya segera menanggapi RUU tersebut, karena RUU yang telah diajukan pemerintah masih sama jiwanya dengan pengaturan produk orde lama yang melecehkan hak asasi manusia.

Menuju Pramuka Garuda

JALAN MENUJU PRAMUKA GARUDA
Posted on 28 Januari 2010 by XP2 Scout
2 Votes

Quantcast

Pramuka Garuda adalah sebutan untuk pencapaian tingkat tertinggi dalam kecakapan untuk setiap golongan peserta didik dalam Pramuka. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Pramuka Garuda diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 101 tahun 1984. Memang aturan tersebut sudah cukup lama dan belum pernah ditinjau kembali, untuk itu Kwarnas Gerakan Pramuka perlu untuk melakukan review terhadap aturan tersebut. Peninjauan kembali itu diperlukan dalam menyempurnakan aturan guna penyesuaian dengan perkembangan gerakan Pramuka akhir-akhir ini. Bagaimanakah perubahan yang hendak dilakukan oleh Kwarnas, berikut artikel yang ditulis oleh Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Prof. dr. Azrul Azwar, M.PH. yang dimuat di situs pramuka.or.id.

PENDAHULUAN

Sebagaimana yang berlaku pada pelbagai jalur pendidikan lainnya, pendidikan kepramukaan yang termasuk dalam jalur pendidikan non-formal, sangat menghargai prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Ada empat golongan peserta didik yang terdapat dalam pendidikan kepramukaann yakni peserta didik siaga (7-10 tahun), penggalang (11-15 tahun), penegak (16-20 tahun) serta pendega (21-25 tahun). Kepada setiap peserta didik dari setiap golongan yang diniilai berprestasi diberikan penghargaan berupa tanda kecakapan

Pada saat ini tanda kecakapan yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka banyak macamnya. Masing-masing tanda kecakapan tersebut memiliki nilai tersendiri yang secara akumulatif mencerminkan prestasi keseluruhan setiap peserta didik. Dari banyak tanda kecakapan yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka pada saat ini, salah satu diantaranya disebut tanda kecakapan Pramuka Garuda. Pada saat ini tanda kecakapan Pramuka Garuda adalah tanda kecakapan tertinggi diantara pelbagai tanda kecakapan lainnya, yang diberikan kepada peserta didik dengan prestasi istimewa, yang disebut Pramuka Garuda.

PENGERTIAN

Pramuka Garuda adalah seorang pramuka yang karena prestasi yang dicapainya, menjadi teladan bagi pramuka lain dan/ataupun generasi muda lain disekitarnya. Untuk dapat menjadi Pramuka Garuda, seorang peserta didik harus memenuhi sejumlah persyaratan serta memiliki tanda kecakapan Pramuka Garuda. Adapun yang dimaksud dengan persyaratan disini ialah ketentuan yang harus dipenuhi oleh peserta didik untuk memperoleh tanda kecakapan Pramuka Garuda, sesuai dengan golongan usianya.

Sedang yang dimaksud dengan tanda kecakapan Pramuka Garuda adalah tanda kecakapan tertinggi yang diberikan kepada peserta didik yang memenuhi syarat Pramuka Garuda. Sebagaimana pemberian pelbagai tanda kecakapan lainnya, pemberian tanda kecakapan Pramuka Garuda sekali gus dimaksudkan pula sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, terutama dalam menerapkan prinsip dasar dan medoda kepramukaan

TUJUAN DAN SASARAN

SK Kwarnas No 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda menyebutkan bahwa tujuan pemberian Tanda Pramuka Garuda adalah untuk merangsang dan mendorong para Pramuka agar senantiasa lebih bersungguh-sungguh dalam mengamalkan satya dan darma Pramuka serta melatih diri sehingga dapat menjadi teladan bagi anggota Gerakan Pramuka maupun anak-anak dan pemuda lain

Sedangkan sasaran pemberian Tanda Pramuka Garuda dibedakan atas tiga macam. Pertama menggiatkan setiap Pramuka untuk berusaha meningkatkan kecakapan dan keterampilan, sikap dan tindakannya, sehingga dapat mempersiapkan diri menjadi tenaga pembangunan bangsa dan negara. Kedua, mewujudkan usaha kegiatan pendidikan bagi para remaja untuk menerapkan prinsip dasar dan metodik pendidikan kepramukaan. Ketiga, menarik minat Pramuka, anak-anak dan pemuda lain agar mengikuti jejak Pramuka Garuda

PENGGOLONGAN

SK Kwarnas No 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda membedakan Pramuka Garuda atas empat golongan yakni (1) Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga, (2) Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang, (3) Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak, serta (4) Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega

Pada saat ini disesuaikan dengan perkembangan gerakan kepramukaan tingkat nasional maupun mancanegara, sedang disusun konsep Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda yang baru, yang membedakan Pramuka Garuda atas lima golongan. Kelima golongan tersebut adalah (1) Pramuka Garuda Hijau untuk Pramuka Siaga, (2) Pramuka Garuda Merah untuk Pramuka Penggalang, (3) Pramuka Garuda Kuning untuk Pramuka Penegak), (4) Pramuka Garuda Perak untuk Pramuka Pandega, serta (5) Pramuka Garuda Emas untuk Pramuka yang telah berhasil meraih tiga Pramuka Garuda dalam tiga golongan yang berbeda

Di luar negeri, jumlah penggolongan dan penamaan Pramuka Garuda agak berbeda. Di Malaysia, Filipina, Korea dan Amerika Serikat dikenal hanya satu golongan Pramuka Garuda yang disebut King Scout (Malaysia), Eagle Scout (Filipina dan Amerika Serikat), serta Tiger Scout (Korea), yang diberikan kepada Pramuka Penggalang. Sedangkan di Singapore dan Jepang dikenal dua golongan Pramuka Garuda yang disebut King Scout (Singapore) dan Fuji Scout (Jepang) yang diberikan kepada Pramuka Penggalang dan Pramuka Pendega.

Untuk hasil yang optimal, perlulah dipelajari pelbagai konsep yang saat ini ada, sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi serta tidak sulit menerapkannya. Pertanyaan mendasar yang perlu dibahas, setidak-tidaknya mencakup tiga hal pokok yakni (1) Apakah setiap golongan perlu ada Pramuka Garuda?, (2) Apakah perlu dibedakan nama Pramuka Garuda untuk setiap golongan? Serta (3) Apakah perlu dibentuk penggolongan baru yakni Pramuka Garuda Emas?

PERSYARATAN

SK Kwarnas No 101 tahun 1984 maupun draft SK Kwarnas yang baru tentang Petunjuk Penyelenggaran Pramuka Garuda, telah menetapkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi seorang Pramuka Garuda. Persyaratan yang dimaksud dibedakan sesuai dengan penggolongan Pramuka Garuda yang dianut. Pada SK Kwarnas No 101 tahun 1984, persyaratan tersebut dibedakan atas 4 golongan. Sedangkan pada draft SK Kwarnas dibedakan atas 5 golongan.

Pelbagai persyaratan tersebut, termasuk persyaratan yang berlaku di luar negeri, perlu dipelajari sengan sebaik-baiknya, sehingga tidak nantinya sampai menimbulkan salah interpretasi serta tidak sulit melaksanakannya.

Hanya saja jika diperhatikan rumusan perbagai persyaratan yang saat ini ada, baik yang tercantum dalam SK Kwarnas No 101 tahun 1984, maupun dalam draft SK Kwarnas, disarankan kiranya rumusan dan pengelompokan persyaratan dapat lebih disempurnakan. Rumusan dan pengelompokan persyaratan yang diusulkan seyogiyanya dapat mengikuti kebiasaan yang berlaku di lembaga pendidikan, yang inti pokoknya disusun berdasarkan kompetensi (competency based) yang penjabarannya dibedakan atas tiga ranah utama yakni :

Ranah Kognitif, yang menguraikan tentang aspek pengetahuan yang harus dimiliki Pramuka Garuda. Ranah Afektif, yang menguraikan tentang aspek sikap yang harus dimiliki Pramuka Garuda. Ranah Psikomotor, yang menguraikan tentang aspek perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki Pramuka Garuda

HAK, KEWAJIBAN, PENILAIAN, PEMBERIAN, PEMAKAIAN DAN TANDA KECAKAPAN

SK Kwarnas No 101 tahun 1984 maupun draft SK Kwarnas yang baru tentang Petunjuk Penyelenggaran Pramuka Garuda, telah menetapkan sejumlah hak dan kewajiban Pramuka Garuda. Adalah harapan bersama kiranya kedua rumusan tersebut dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak nantinya sampai menimbulkan salah interpretasi serta tidak sulit melaksanakannya. Khusus untuk rumusan kewajiban, disarankan kiranya pengelompokannya dapat disempurnakan, yakni mengikuti pengelompokan rumusan kewajiban yang tercantum dalam Trisatya Gerakan Pramuka, yang untuk lengkapnya ditambah dengan satu kewajiban lain yakni kewajiban Pramuka Garuda terhadap Gerakan Pramuka. Rumusan dan pengelompokan kewajiban yang disarankan tersebut adalah :

Kewajiban terhadap tuhan

Kewajiban terhadap negara

Kewajiban terhadap sesama

Kewajiban terhadap diri sendiri

Kewajiban terhadap Gerakan Pramuka

Sama halnya dengan hak dan kewajiban, SK Kwarnas No 101 tahun 1984 maupun draft SK Kwarnas yang baru tentang Petunjuk Penyelenggaran Pramuka Garuda, telah menetapkan pula tata cara penilaian, pemberian, pemakaian serta tanda kecakapan Pramuka Garuda. Adalah harapan bersama kiranya semua rumusan tersebut dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak nantinya sampai menimbulkan salah interpretasi serta tidak sulit melaksanakannya.

WADAH PRAMUKA GARUDA

Salah satu masalah yang banyak dibicarakan dalam kaitan Pramuka Garuda adalah tindak lanjut dari keberadaan Pramuka Garuda tersebut. Pertanyaan pokok yang sering diajukan adalah bagaimana dapat memberdayakan para Pramuka Garuda, sedemikian rupa sehingga potensi yang dimiliki dapat dimanfatkan sebesar-besarnya bagi kemajuan Gerakan Pramuka.

Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah diperlukan tersedianya wadah khusus yang dapat menampung, mengorganisir, memberdayakan serta menyalurkan potensi para Pramuka Garuda. Untuk ini draft SK Kwarnas yang baru tentang Petunjuk Penyelenggaran Pramuka Garuda telah menetapkan perlunya wadah Pramuka Garuda dengan pengaturan sebagai berikut:

Nama dan Kedudukan

*
Pramuka Garuda Hijau dan Merah dihimpun dalam Persaudaraan Pramuka Garuda di tingkat Kwartir Cabang,
*
Pramuka Garuda Kuning dan Perak dihimpun dalam Persaudaraan Pramuka Garuda di tingkat Kwartir Daerah,
*
Pramuka Garuda Emas dihimpun dalam Persaudaraan Pramuka Garuda di tingkat Kwartir Nasional

Fungsi

*
Ajang silahturami sesama Pramuka Garuda,
*
Sarana pertukaran informasi dan berbagi pengalaman,
*
Membantu Kwartirnya dalam mengelola kegiatan program Peserta Didik,
*
Membantu Kwartirnya dalam meningkatkan jumlah dan mutu Pramuka Garuda

Status.

*
Wadah Persaudaraan Pramuka Garuda merupakan lembaga independen yang bukan merupakan Lembaga Kelengkapan Kwartir

Nama dan lambang.

*
Nama dan lambing Wadah Persaudaraan Pramuka Garuda ditentukan oleh anggota Persaudaraan Pramuka Garuda masing-masing

Hubungan internasional.

*
Wadah Persaudaraan Pramuka Garuda di tingkat Kwartir Nasional dapat menjalin hubungan dengan wadah yang serupa di tingkat Internasional

Memperhatikan rumusan yang tercantum dalam draft SK Kwarnas, agaknya perlu dipelajari pelbagai aspek yang dicantumkan, khususnya tentang status, nama dan lambing serta hubungan internasional, sedemikian rupa, sehingga tidak nantinya dikemudian hari sampai menimbulkan permasalahan.

Khusus untuk hubungan internasional, pada saat ini di tingkat internasional memang telah terbentuk wadah persaudaraan Pramuka Garuda yang disebut dengan nama Association of Top Aceivement Scout (ATAS). Asosiasi ini untuk tingkat Asia Pasifik pertama kali didirikan pada tahun 2004 di Brunei Darussalam. Pada saat ini ketuanya adalah Mr Simon Rhee dari Korea dan beberapa Pramuka Garuda dari Indonesia secara perseorangan telah terdaftar sebagai anggota ATAS.

PENUTUP

Pendidikan kepramukaan yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk watak, keperibadian dan pekerti serta keterampilan generasi muda, sangat menghargai prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Penghargaan terhadap prestasi tersebut diberijkan dalam bentuk tanda kecakapan

Pada saat ini tanda kecakapan yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka banyak macamnya. Salah satu diantaranya disebut tanda kecakapan Pramuka Garuda yang merupakan tanda kecakapan tertinggi, yang diberikan kepada peserta didik dengan prestasi istimewa, yang disebut Pramuka Garuda

KEPUSTAKAAN

Azrul Azwar: Revitalisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta, 2008

Kwarnas: Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 1999

Kwarnas: Petunjuk Penyelenggaran Gugusdepan Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 2007

Kwarnas: Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda

Dikutip tanpa merubah isinya dari: http://www.pramuka.or.id

Baca juga:

* Tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka
* Prinsip Dasar Kepramukaan
* Metode Kepramukaan
* Organisasi Kepramukaan Indonesia Bag. 1
* Organisasi Kepramukaan Indonesia Bag. 2

DIarsipkan di bawah: Kepramukaan | Ditandai: kecakapan, pramuka garuda

Cara Menjadi Anggota Pramuka

BAGAIMANA CARA MENJADI
ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah dan secara umum melalui tahapan sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Penegak
Dari Pramuka Penggalang dalam satu Gugusdepan.
Diserahkan oleh Pembinanya dan diterima oleh Pembina Penegak dalam suatu upacara, ia berstatus sebagai Tamu Ambalan.
1) Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara berstatus sebagai calon Penegak Bantara.
2) Setelah berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara, ia akan dilantik oleh Pembinanya dalam suatu Upacara dan mengucapakn janji Tri Satya. Disemati Tanda Kecakapan Umum (TKU) Bantara, Tanda Topi Penegak dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penegak.
3) Selanjutnya wajib meningkatkan kecakapan umumnya dan meraih berbagai kecakapan khusus serta mengikuti kegiatan kepenegakan sampai batas usia Penegak berakhir.


Dari Pramuka Penggalang dari lain Gugusdepan.
Menyerahkan Surat keterangan pindah dari Gugusdepanya.
1. Diterima dalam suatu Upacara ditempatkan disalah satu Sangga berstatus sebagai Tamu Ambalan.
2. Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara berstatus sebagai Calon Penegak Bantara.
3. Setelah berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara ia akan dilantik oleh pembinanya dalam suatu upacara dan mengucapakn janji Tri Satya. Disemati Tanda Kecakapan Umum (TKU) Bantara, Tanda Topi Penegak dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota berstatus Pramuka Penegak.


Dari remaja/pemuda yang belum pernah jadi Pramuka.
Datang ke Gugusdepan menyatakan minatnya menjadi Pramuka.
1. Diterima dan ditempatkan di Ambalan melalui upacara dengan status Tamu Ambalan.
2. Mengikuti latihan rutin dan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara.
3. Setelah selesai dan berhasil ia akan dilantik oleh pembinanya dalam suatu upacara serta mengucapkan janji Tri Satya, setelah itu disemati Tanda Pelantikan, Tutup Kepala, Setangan Leher dan Tanda Kecakapan Umum Bantara.
4. Selanjutnya wajib meningkatkan Kecakapan Umumnya dan meraih berbagai kecakapan khusus serta mengikuti kegiatan Kepenegakan sebelum batas usia Penegak Berakhir.
5. Pramuka Penegak yang usianya lewat 20 tahun oleh Pembinanya akan dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Pandega.

Banner
Copyright © 2010 pramuka.webege.com. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.

Sejarah Kepramukaan Dunia

SEJARAH KEPRAMUKAAN DUNIA
A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
g. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
h. William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

alamat-alamat web tentang pramuka

http://pramuka.umy.ac.id/
http://pramukasmpn3.blogspot.com/
http://mangkubumikartini.dagdigdug.com/
http://rakasmuda.com/new/
http://sekolahalamjogja.wordpress.com/
http://goens.edublogs.org/
http://www.pramadewa.com/
http://www.pramukaonline.com/
http://racanawijaya.wordpress.com/
http://pramuka.brawijaya.ac.id/
http://www.racanadiponegoro.com/
http://pramuka-its.org/new/
http://wirasabha.web.id/
http://pramukaiainbanten.wordpress.com/
http://dekacepbg.co.cc/
http://kwardajateng.wordpress.com/
http://www.hipprada.or.id/
http://www.dkd-sumbar.co.cc/
http://sakabahari.blogspot.com/
http://prios-pramuka.org/
http://www.pramukarek.or.id/
http://www.kwarcabpamekasan.org/
http://www.pramukabengkalis.org/
http://kwarcabcilegon.multiply.com/
http://kaospramuka.com/
http://www.geocities.com/yosemite/trails/1613/
http://pramukanet.org/
http://pramuka.site40.net/
http://gudep-smkn1bawang.blogspot.com/
http://www.sakabhayangkarapolrestabukittinggi.blogspot.com/
http://www.wanabakti-ponorogo.blogspot.com/
http://www.sakabaktihusada-jogja.co.cc/
http://pramukakita.multiply.com/
http://www.gudep13409-13410.blogspot.com/
http://www.pramukasmpn7arsel.blogspot.com/
http://kwarcabpramukasibolga.blogspot.com/
http://pramukanetiza.blogspot.com/
http://pramuka-sman1lintaubuo.blogspot.com/
http://www.roverrangerscout.blogspot.com/
http://yostri.blogspot.com/
http://satlak.webs.com/
http://pramukaxp2.wordpress.com/
http://ubalokakotasemarang.multiply.com/
http://pramuka-banyuwangi.blog.com/
http://www.badenpowellfunsclub.co.cc/
http://www.prasbhara-ponorogo.co.cc/
http://www.wirasabha.web.id/
http://www.gamadesa.blogspot.com/
http://www.pasgasus98.blogspot.com/
http://sakabhayangkarakotabaru.blogspot.com/
http://rover-stibels.blogspot.com/
http://asliyanur.multiply.com/
http://gdmtiplaju.multiply.com/
http://www.dkc-kobar.co.cc/
http://kwarcab0915.wordpress.com/
http://kwarcabpalangkaraya.blogspot.com/
http://dkcpalangkaraya.wordpress.com/
http://sakapustaka.blogspot.com/
http://kedaipramuka.multiply.com/
http://gamanasa.blogspot.com/
http://racanawijaya.wordpress.com/
http://prasda.multiply.com/
http://pramukasmpn7cilegon.multiply.com/

Sejarah Kepramukaan

Sejarah Kepramukaan

Attention: open in a new window.

Last Updated (Tuesday, 09 December 2008 02:30) Written by Administrator Saturday, 06 December 2008 06:56

SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.

Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.